Selasa, 20 November 2012

Kirito Asuna (Dark)





Sinar mentari yang menusuk kulit menciptakan perisai hangat yang menepis dingin yang di tinggalkan sang malam…
Burung-burung bernyayi indah dan bermain gitar tanpa senar,, namun tetap berirama indah….
Kupu-kupu berwarna-warni berterbangan kesana-kemari,, bersaut-sautan…
Penuh warna,, Penuh cinta,, Indah,, Damai dan Bebas…..

Namun tetap tiada perubahan di pagi yang cerah ini….
Pagi ini masih sama dengan pagi-pagi indah lainnya….
Membuka jendela,, melihat alam bersuka ria….
Disana Putih,, disini Hitam…
Disana Cinta,, disini Penderitaan…
Disana Bebas,, disini Terpenjara…
Seolah diluar sana Surga,, dan aku disini di Neraka yang aku ciptakan sendiri…


Sesungguhnya jarak dari Neraka-ku ini menuju Surga di luar sana hanya sebatas Jendela…
Membuka jendela Neraka,, kemudian lompat keluar,, sudah tiba di Surga yang ku idam-idamkan….
Surga dimana aku bisa menggunakan Perisai Hangat pemberian sang Mentari….
Surga dimana aku bisa bernyayi indah walau tak bisa bermain gitar bersama kawanan Burung….
Surga dimana aku bisa terbang indah penuh warna bersama para Kupu-kupu….

Tapi kini,, disini,, dikamar ini,, di Neraka buatan ku sendiri….
Aku masih terdiam kaku….
Telanjang menantang dinginnya malam tanpa perisai matahari….
Menjerit tanpa irama memecahkan gendang telinga kawanan burung pengiring pagi…
Merangka terbatas tak bisa terbang indah layaknya kupu-kupu….
Hitam….. Gelap…..
Itu yang kini ku rasakan…


Ingin rasanya ku melompat keluar dari jendela Neraka ini…
Ingin rasanya ku dobrak pintu Neraka ini….
Ingin rasanya ku panjat langit-langit Neraka ini….

Bisa… aku bisa melakukan semua itu….
Aku bisa melompat tinggi,, aku punya cukup tenaga untuk mendobrak,, aku cukup cekatan dalam hal memanjat….
Tapi….
Aku takut…. Aku takut terjatuh….
Aku takut terjatuh untuk kesekian kalinya…

Hati ini tidak mengijinkan ku pergi dari Neraka ini…
Hati ini bahagia beradi di Neraka ciptaan ku ini…
Hati ini menguasai seluruh tubuh ini….

Kaki ku tak terikat oleh tali….
Tapi aku tak bisa berjalan……
Hati ini mengikatnya dengan tali Penyesalan….
Tangan ku tak terborgol….
Tapi aku tak dapat menyentuh apapun….
Hati ini memborgolnya dengan borgol Ketidak Pastian …
Lidah ku tak bisu…
Tapi aku tak dapat berbicara….
Hati ini memotongnya dengan pisau Kebencian…
Dan kini,, aku tidak bisa merasakan apapun…
Hati ini telah membunuh dirinya sendiri dengan Racun Penderitaan…


Sejak hari itu,, hati ini Mati…
Hanya Hitam yang dapat kurasakan….
Sudah 2,5 bulan…
Atau 77 hari… atau 1848 jam… atau 110880 menit… atau 6652800 detik….
Sejak hari itu,,, hanya Bayangan ku yang menemani hari-jam-menit-detik ku….

Pagi ini,, kucoba seluruh tenaga ku yang tersisa untuk membawaku kembali melihat Surga di luar sana sejenak….
Seperti biasa,, Matahari masih memberikan Perisainya secara Cuma-Cuma….
Seperti biasa,, Burung-burung masih menggunakan gitar tak bersenarnya untuk bernyayi indah…
Seperti biasa,, Kupu-kupu masih terbang indah dan saling bersaut-sautan dengan sayap-sayap cantiknya…

Dari sini,, orang-orang terlihat biasa…
Mereka semua terlihat seperti Robot yang terus melakukan aktifitasnya dengan terpaksa….
Jika mereka Robot yang dapat bergerak,, maka aku adalah Robot bobrok yang siap di musnahkan…
Tunggu…
Siapa dia…?
Siapa perempuan itu,,kenapa dia menghancurkan pagi indah ku ini…?
Siapa perempuan itu,,kenapa dia  merusak peredaran pagi yang biasanya ku lihat…?

Kenapa dia tetap hangat walau tidak menggunakan perisai pemberian sang mentari…?
Kenapa dia bernyayi sangat merdu walau tidak diiringi kawanan burung…?
Kenapa dia bisa bergerak bebas walau tidak memiliki sayap indah kupu-kupu….?

Siapa dia….?
Kenapa ida berbeda dengan yang lainnya…?
Dia begitu hidup…
Dia….dia bukan Robot kehidupan fana ini….

Kenapa…?
Kenapa aku terus memandanginya….?
Kenapa Aura yang dipancarkannya lebih hangat dari perisai Matahari…?
Kenapa Aura yang dipancarkannya lebih merdu dari lantunan lagu kawanan burung….?
Kenapa Aura yang dipancarkannya lebih lebih bebas dari kepakan sayap kupu-kupu….?

Apa ini…?
Perasaan apa ini….?
Apa hati ku yang mati ini telah hidup kembali…?
Tapi….
Kenapa secepat ini….?
Kenapa bisa seperti ini….?
Perempuan itu….
Aku yakin perempuan itu lah jawabannya….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar